Hanya untuk refleksi, tulisan ini tidak bermaksud mengritik hanya sebuah petanyaan kritis yang terus membayangi tapi tidak dapat terungkapkaan saat hal yang saya penasari ini muncul.
Waktu pelajaran Pancasila kemaren ada presentasi kelompok, kelompok yang maju ini ngejelasin tentang kereta api wanita yang sekarang disediain sama PT KAI. Ngomongin kereta api ini berentet kepada permasalahan apakah adanya kereta api ini memberi solusi bagi pembludakan penumpang serta pemberantasan kasus pelecehan seksual yang ada di dalam kereta api?
Bapak Pancasila ikut mengutarakan pendapatnya. Kata bapaknya, semua masalah pembludakan ini intinya sih harus dibenahi dengan menambah gerbong-gerbong kereta disana, bukan Cuma gerbong wanita aja soalnya kan kalo gerbong wanita itu masih belum mengatasi masalah membludaknya penumpang ini. Banyak aja kasus nakal penumpang cowok yang masuk ke gerbong wanita dengan alasan gerbong umum udah penuh. Okay, gerbong kereta emang perlu ditambah ya kalo gitu… tapi, bukannya dengan menambah gerbong orang2 akan semakin banyak yang berfikir untuk pake kereta itu ya, terlebih biasanya yang rame itu kan kelas ekonomi, berarti kalo gerbong ditambah dan suasana semakin lengang, orang-orang yang naik ekonomi AC ataupun kelas lainnya mungkin akan milih untuk naik di kereta itu kan? Apalagi kalo kereta itu dateng lebih cepet. Pasti kalo dalemnya lengang, orang banyak yang mau naik itu. Akhirnya? Kereta lama-lama juga akan penuh lagi dengan jumlah gerbong yang sebanyak itu. Masalah selanjutnya? Kalo penumpang makin lama juga membludak, lalu haruskah PT KAI menambah (lagi dan lagi) gerbong yang ada? Terjadi berulang-ulang ya.. wiiiiw.
Sekian unek-unek saya. Jadi langsung inget sama kejadian di kereta wanita. Kepisah sama Indra sama Nicko waktu mau ke Planetarium sama temen-temen. Yang cewe masuk di gerbong wanita eeeh tapi ternyata pas masuk ke gerbong itu (dan itu untuk pertamakalinya tau gerbong wanita) banyak juga bapak-bapak (bukan anak-anak yang emang harus selalu sama ibunya) masuk di kereta itu (gatau juga alasannya apa karena di gerbong lainnya penuh jadi dia masuk kesitu). Bingung lah, terlebih lagi ada bapak2 duduk dong ngemper di bawah! Diantara ibu-ibu lain yang lagi berdesak2an juga empet2an bapak2 itu makan tempat dan duduk! Oh my god! Ampuni bapak2 itu karena telah dicaci maki seisi ibu-ibu gerbong karena ngalangin jalan tapi dia tetep kebal muka. Huft.
 
 
 
No comments:
Post a Comment